Mobil LCGC paling laris di Agustus 2025 dipimpin Daihatsu Sigra dengan 2.377 unit, diikuti Toyota Calya dan Honda Brio Satya. Total penjualan segmen LCGC turun 7% menjadi 8.270 unit; data Gaikindo ungkap fluktuasi pasar mobil murah ramah lingkungan.
Baca juga: Nissan Drops Electric Ariya: Strategi Penghentian Produksi SUV Listrik di Tengah Tantangan Pasar
Segmen Low Cost Green Car (LCGC) mengalami perlambatan di Agustus 2025. Penjualan wholesales turun 7 persen menjadi 8.270 unit dibandingkan Juli sebelumnya. Meski demikian, Daihatsu Sigra tetap menjadi mobil LCGC paling laris dengan 2.377 unit terdistribusi. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan dominasi model-model terjangkau ini di pasar keluarga Indonesia, di mana efisiensi bahan bakar dan harga kompetitif menjadi kunci daya tarik utama.
Penurunan Penjualan Segmen LCGC di Agustus 2025
Pasar LCGC mencatat kemerosotan tipis pada Agustus 2025. Total distribusi mencapai 8.270 unit, lebih rendah dari 8.923 unit di Juli dan 7.762 unit di Juni. Selanjutnya, tren ini mencerminkan fluktuasi musiman di industri otomotif nasional, di mana permintaan mobil murah sering dipengaruhi faktor ekonomi seperti inflasi dan daya beli masyarakat.
Meskipun turun, segmen ini tetap vital bagi tiga produsen utama: Toyota, Daihatsu, dan Honda. Lebih lanjut, model-model LCGC menyumbang porsi signifikan dalam penjualan keseluruhan, mencapai sekitar 10-15 persen dari total mobil penumpang di Indonesia. Dengan demikian, penurunan ini menjadi sinyal bagi pabrikan untuk memperkuat strategi pemasaran.
Dari Januari hingga Agustus 2025, akumulasi penjualan LCGC sudah menyentuh 81.256 unit. Angka ini menunjukkan potensi jangka panjang segmen, meski Agustus menjadi bulan terlemah tahun ini. Oleh karena itu, fokus pada inovasi teknologi hijau akan krusial untuk pemulihan.
Daihatsu Sigra: Mobil LCGC Paling Laris yang Tak Tergoyahkan
Daihatsu Sigra memimpin daftar mobil LCGC paling laris di Agustus 2025. Model ini mendistribusikan 2.377 unit, unggul tipis atas saudara kembarnya. Desain tiga baris dan konsumsi BBM irit menjadikannya favorit keluarga urban yang mencari kendaraan multifungsi.
Selain itu, Sigra menawarkan fitur keselamatan dasar seperti ABS dan dual airbag, ditambah harga mulai Rp 150 jutaan. Faktor ini membuatnya unggul di pasar pedesaan dan kota kecil. Lebih lanjut, strategi distribusi Daihatsu yang luas memastikan ketersediaan stok stabil sepanjang bulan.
Dibandingkan periode sebelumnya, Sigra konsisten di puncak. Pada Juli, ia terjual lebih dari 2.500 unit, menegaskan loyalitas konsumen. Dengan demikian, Sigra bukan hanya laris, tapi juga menjadi benchmark bagi kompetitor di segmen LCGC.
Toyota Calya: Pesaing Dekat di Posisi Kedua
Toyota Calya mengikuti jejak Sigra sebagai mobil LCGC paling laris kedua. Penjualan mencapai 2.285 unit di Agustus 2025, hampir menyamai pemimpin pasar. Sebagai kembaran Sigra, Calya menikmati keuntungan produksi bersama, yang menekan biaya dan meningkatkan efisiensi.
Konsumen memilih Calya karena jaringan dealer Toyota yang ekstensif di seluruh Indonesia. Selanjutnya, varian transmisi otomatisnya populer di kalangan pekerja kantor. Harga kompetitif mulai Rp 155 juta membuatnya mudah dijangkau, terutama dengan program kredit ringan.
Analisis Gaikindo menyoroti bahwa duo Sigra-Calya menyumbang hampir 57 persen dari total LCGC bulan lalu. Oleh karena itu, kolaborasi Toyota-Daihatsu terbukti efektif dalam mendominasi pasar. Transisi ke fitur terbaru seperti head unit touchscreen juga memperkuat posisinya.
Honda Brio Satya: Kekuatan di Peringkat Ketiga
Honda Brio Satya menempati posisi ketiga di antara mobil LCGC paling laris Agustus 2025. Model hatchback ini terjual 2.255 unit, menunjukkan daya saing kuat melawan raksasa Toyota-Daihatsu. Desain sporty dan handling lincah menarik generasi muda yang mencari mobil kota praktis.
Lebih lanjut, Brio Satya unggul dalam efisiensi bahan bakar hingga 20 km/liter, ideal untuk lalu lintas padat. Harga mulai Rp 160 juta dilengkapi fitur seperti sensor parkir membuatnya bernilai tinggi. Honda juga menawarkan garansi panjang, yang meningkatkan kepercayaan pembeli.
Dalam konteks pasar, Brio Satya mencatat pertumbuhan 5 persen dari Juli. Selain itu, kampanye pemasaran Honda yang agresif berkontribusi pada angka ini. Dengan demikian, model ini menjadi ancaman nyata bagi dominasi duo kembar sebelumnya.
Daihatsu Ayla dan Toyota Agya: Penutup Daftar Teratas
Daihatsu Ayla mengisi slot keempat dengan 898 unit terdistribusi. Model city car ini populer di kalangan pemula pengemudi berkat ukuran kompak dan harga di bawah Rp 140 juta. Selanjutnya, fitur keselamatan standar seperti EBD menambah nilai jualnya.
Toyota Agya, kembaran Ayla, menutup lima besar dengan 455 unit. Meski angka lebih rendah, Agya menargetkan segmen premium LCGC dengan opsi aksesori lebih banyak. Harga mulai Rp 145 juta membuatnya kompetitif di pasar urban.
Kombinasi Ayla-Agya menunjukkan pola serupa dengan Sigra-Calya. Lebih lanjut, total keduanya mencapai 1.353 unit, atau 16 persen dari segmen LCGC. Oleh karena itu, strategi kembar ini efektif menjaga pangsa pasar secara keseluruhan.
Faktor Pendukung Dominasi Segmen LCGC
Tiga produsen ini menguasai 100 persen pasar LCGC di Indonesia. Toyota dan Daihatsu mendominasi dengan 66 persen, sementara Honda ambil 27 persen. Faktor utama termasuk insentif pajak rendah untuk mobil hijau dan program diskon pemerintah.
Baca juga: Impor Mobil Listrik Naik Tajam, Pasar LCGC di Indonesia Tertekan di Agustus 2025
Selain itu, infrastruktur bengkel luas mendukung perawatan murah. Gaikindo mencatat bahwa LCGC berkontribusi besar pada target produksi nasional 1,2 juta unit tahun ini. Dengan demikian, segmen ini tetap strategis meski mengalami penurunan sementara.
Prediksi analis menunjukkan pemulihan di kuartal IV, didorong libur akhir tahun. Lebih lanjut, transisi ke LCGC hybrid bisa tingkatkan penjualan hingga 20 persen.
Daihatsu Sigra memimpin lima mobil LCGC paling laris Agustus 2025 dengan 2.377 unit, diikuti Calya dan Brio Satya. Total segmen turun 7 persen menjadi 8.270 unit, tapi akumulasi tahun ini capai 81.256 unit. Rangkuman inti: Dominasi kembar Toyota-Daihatsu tegas, sementara Honda beri persaingan ketat. Ke depan, inovasi ramah lingkungan akan kunci sukses, seperti kata Ketua Gaikindo, “LCGC tetap tulang punggung pasar murah Indonesia.” Konsumen disarankan pertimbangkan efisiensi saat beli.
